RADIKAL BEBAS
A.definisi
Radikal bebas adalah suatu atom atau
molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif karena satu atau lebih
electron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya. Yang merupakan suatu
kelompok bahan kimia dengan reaksi jangka pendek yang memiliki satu atau lebih
electron bebas.
Sebetulnya radikal bebas atau sering disebut oksidan merupakan molekul-molekul
yang sangat reaktif di dalam tubuh dan pada hakekatnya dapat merusak bio
molekul penting di dalam sel-sel, termasuk DNA. Hal ini merupakan penyebab
utama penyakit fatal seperti serangan jantung, kanker hingga penuaan dini.
Berdasarkan penelitian ilmuwan Moses Gomberg dan
ilmuwan lainnya, istilah radikal bebas diartikan sebagai molekul yang relatif
tidak stabil di dalam sel, mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak
berpasangan di orbit luarnya. Molekul tersebut bersifat reaktif dalam mencari
pasangan elektronnya, yang biasanya “dicuri” dari sel tubuh lain. Hal inilah
yang merusak sel-sel tubuh, sehingga berujung pada penuaan dini.
Sebenarnya, dampak destruktif
radikal bebas tidak akan terjadi jika jumlah radikal bebas di dalam tubuh
seimbang dengan antioksidannya dan kebutuhan antioksidan sudah terpenuhi dengan
mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan menerapkan pola hidup sehat. Namun
pada keadaan tertentu dimana jumlah radikal bebas lebih tinggi, maka tubuh
membutuhkan tambahan antioksidan. Seperti pada saat menjalankan aktivitas fisik
yang berat, infeksi dan luka bakar serius, merokok dan menghirup asap rokok,
terpapar polusi udara dan sinar matahari terus-menerus.
Zat anti oksidan adalah substansi yang dapat
menetralisir atau menghancurkan radikal bebas. Radikal bebas merupakan jenis
oksigen yang memiliki tingkat reaktif yang tinggi dan secara alami ada didalam
tubuh sebagai hasil dari reaksi biokimia di dalam tubuh. Radikal bebas juga
terdapat di lingkungan sekitar kita yang berasal dari polusi udara, asap
tembakau, penguapan alkohol yang berlebihan, bahan pengawet dan pupuk, sinar
Ultra Violet, X-rays, dan ozon. Radikal bebas dapat merusak sel tubuh apabila
tubuh kekurangan zat anti oksidan atau saat tubuh kelebihan radikal bebas. Hal
ini dapat menyebabkan berkembangnya sel kanker, penyakit hati, arthritis,
katarak, dan penyakit degeneratif lainnya, bahkan juga mempercepat proses
penuaan.
Struktur kimia
Atom terdiri dari nucleus, proton, dan electron. Jumlah
proton (bermuatan positif) dalam nucleus menentukan jumlah dari electron (bermuatan
negative) yang mengelilingi atom tersebut. Electron berperan dalam reaksi kimia
dan merupakan bahan yang menggabungkan atom-atom untuk membentuk suatu molekul.
Electron mengelilingi atau mengorbit suatu atom dalam satu atau lebih lapisan. Jika
satu lapisan penuh maka, electron akan mengisi lapisan kedua. Lapisan kedua
akan penuh jika memiliki 8 elektron dan seterusnya. Gambaran struktur terpenting
sebuah atom dalam menentukan sifat kimianya adalah jumlah electron pada lapisan
luarnya. Suatu bahan yang lapisan luarnya penuh tidak akan terjadi reaksi kimia.
Karena atom-atom berusaha untuk mencapai kestabilan maksimum, sebuah atom akan
selalu mencoba untuk melengkapi lapisan luarnya dengan:
A.menambah atau
mengurangi electron untuk mengisi atau mengosongkan lapisan luarnya
B.membagi electron-elektron
dengan cara bergabung bersama atom yang lain dalam rangka melengkapi lapisan
luarnya.
Atom seringkali
melengkapi lapisan luarnya, dengan cara membagi lapisan electron-elektron
bersama atom yang lain. Dengan berbagi elekron atom-atom tersebut bergabung
bersama dan mencapai stabilitas maksimum untuk membentuk molekul. Oleh karena
radikal bebas sangat reaktif maka mampunyai spesifitas yang rendah sehingga
dapat bereaksi dengan berbagai atom molekul lain, seperti protein, lemak,
karbohidrat dan DNA.
Dalam rangka mendapatkan stabilitas kimia, radikal
bebsa tidak dapat mempertahankan bentuk asli dalam waktu lama dan segera
berikatan dengan bahan disekitarnya. Radikal bebas akan menyerang molekul
stabil yang terdekat dan mengambil elekron zat yang diamil elektronnya akan
menjadi radikal bebas juga, sehingga akan memulai reaksi berantai yang akhirnya
terjadi kerusakan sel tersebut.
Dari postingan ini, saya memiliki pertanyaan
1.dikatakan bahwa zat anti oksidan dapat
menetralisir atau menghancurkan radikal bebas, Lalu bagaimana proses
penghancuran radikal bebas tersebut?
2.
dampak destruktif radikal bebas tidak akan terjadi jika jumlah radikal bebas di
dalam tubuh seimbang dengan antioksidannya,lalu bagaimana cara agar jumlah
radikal bebas dan antioksidannya tetap seimbang? dan mengapa bisa terjadi keadaan dimana
radikal bebas lebih tinggi dari antioksidannya?
menurut pendapat saya antioksidan membantu menghentikan proses perusakan sel dengan cara memberikan elektron kepada radikal bebas. Antioksidan akan menetralisir radikal bebas sehingga tidak mempunyai kemampuan lagi mencuri elektron dari sel dan DNA.
BalasHapussemoga jawaban saya dapat membantu :)
oohh begitu,
BalasHapusterima kasih untuk jawabannya :)
Baikla saya akan mencoba menjawab pertanyaan saudari sri febriani
BalasHapusradikal bebas dan antioksidan harus seimbang, agar seluruh prose yang terjadi di dalam tubuh berjalan dengan semestinya, kita dapat menyeimbangkan antioksidan dengan radikal bebas, dengan cara mengkonsumsi sebuah bahan yang mengandung antioksidan, Antioksidan banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran segar. Vitamin E banyak terdapat dalam gandum, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Betakaroten terkandung dalam wortel, brokoli, kentang, dan tomat. Vitamin C banyak terdapat dalam jeruk dan sayuran hijau. Sedangkan sumber selenium adalah ikan, telur, jagung dan padi. Tidak sulit untuk menemukan antioksidan dalam menu sehari-hari, namun cara pengolahannya harus diperhatikan agar kandungan antioksidan tidak terbuang.
Bagi masyarakat yang hidup di perkotaan memang cukup sulit mengurangi paparan sumber radikal bebas. Ditambah lagi dengan aktivitas yang cukup padat dan pola konsumsi makanan yang tidak seimbang. Pada kondisi seperti ini suplemen antioksidan dapat menjadi solusi untuk melawan radikal bebas.
jadi begitu ya,
BalasHapusbaiklah, terimakasih untuk jawabannya.
saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari sri febriani.
BalasHapusAntioksidan berperan membantu menghentikan proses perusakan sel dengan cara memberikan electron kepada radikal bebas (yang memang membutuhkan tambahan electron, agar bisa stabil). Dengan cara inilah radikal bebas dapat dinetralkan oleh antioksidan, sehingga radikal bebas tidak lagi mampu mengambil electron dari sel-sel tubuh.
saya mencoba menanggapi permasalahan sdri febriani
BalasHapuscara menyeimbangkan antioksidan dengan radikal bebas ialah dengan cara hidup sehat.
menghindari untuk menghasilkan radikal bebas seperti tidak merokok, menghindari polusi udara, tidak melakukan hal-hal yg menyebabkan produktivitas radikal bebas bertambah.
dan mengkonsumsi bahan-bahan makanan dengan antioksidan tinggi seperti sayur, buah dan kacang kedelai. mengkonsumsi makanan berantioksidan tinggi adalah cara paling jitu untuk mengontrol radikal bebas.
radikal bebas dapat berjumlah lebih tinggi dari antioksidan karena anti oksi .dan itu merupakan molekul yang elektron terluarnya tidak berpasangan sehingga ia cendrung untuk merampas elektron senyawa lain, dan reaksi ini terjadi berantai sehingga dapat menghasilkan lebih banyak radikal bebas lainnya.
menanggapi pertanyaan no 1 dari admin.
BalasHapuszat antioksidan dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas, ini terjadi dengan cara mencegah reaksi oksidasi yang dilakukan oleh radikal bebas dengan memberikan elektron pada radikal bebas, sehingga radikal bebas tidak mengambil elektron pada senyawa lain, yang dapat menyebabkan reaksi pembentukan radikal bebas berantai. Pada intinya, antioksidan ini akan mencegah proses oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas dengan memberinya elektron sehingga radikal bebas tidak dapat menghancurkan sel atau DNA.
ini jawaban saya untuk menanggapi pertanyaan no. 1 :
BalasHapusRadikal bebas yang terbentuk selama oksidasi berada dalam keadaan yang sangat tidak stabil sehingga memiliki kecenderungan melepaskan elektron atau menyerap elektron dari sel.
Setiap kali sebuah elektron dilepaskan atau ditangkap oleh radikal bebas, maka akan terbentuk radikal bebas yang baru.Radikal bebas yang baru terbentuk akan terus melakukan hal yang sama. Dengan cara ini, rantai radikal bebas tercipta.
Jika kondisi ini terus terjadi dalam waktu yang lama, sel tubuh akan menjadi rusak.
Antioksidan seperti beta karoten, vitamin C, dan vitamin E membantu mengubah radikal bebas yang tidak stabil ke dalam bentuk yang stabil.
Artinya, rantai radikal bebas akan terhenti sehingga menghentikan pula proses oksidasi.
Suatu jenis antioksidan umumnya hanya efektif pada radikal bebas jenis tertentu.
Itu sebab, pada radikal bebas yang berlainan, suatu antioksidan mungkin tidak akan menunjukkan efek yang diinginkan.